Ansor Munjungan Online
– Sebanyak 105 kader mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser yang
dilaksanakan oleh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Munjungan. Para peserta
dengan semangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam Diklatsar. Berbagai
macam materi baik indoor maupun outdoor disampaikan oleh para Instruktur yang
berasal dari Satkorwil Jawa Timur dan Satkorkorcab Trenggalek.
Puncak dari seluruh rangkaian kegiatan
adalah prosesi pembaiatan. Prosesi ini diawali dengan kegiatan caraka malam yang dimulai pada Ahad (18/2/2018) dini hari pukul 01.00 WIB. Penjelajahan malam diarahkan
ke wilayah Pantai Ngulung Desa Ngulungwetan Kecamatan Munjungan dengan rute
ekstrim yang sudah ditentukan panitia dan instruktur. Rute berat yang harus
dilalui para peserta sejauh 15 km. Para peserta berjalan kaki pada waktu dini
hari dalam keadaan gelap gulita.
Waktu subuh peserta sudah sampai
di wilayah desa Ngulungwetan. Sehabis melaksanakan sholat subuh, para peserta
diarahkan menuju pantai. Tetap dengan rute ekstrim dengan berbagai halang
rintang yang sudah dipersiapkan instruktur. Namun peserta tetap semangat
menjalani prosesi ini walau sesekali ada yang mengalami cidera.
Pukul 10.00 WIB prosesi baiat
dilakukan. Tepat berada di pantai Ngulung peserta berjajar rapi untuk memuai
pembaiatan. Terik matahari serta deburan ombak pantai selatan mengiringi
prosesi ini. Peserta mengikuti proses baiat dengan hikmat. Baiat dipimpin
langsung oleh Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Trenggalek,
H. Fatkhur Rohman.
 |
| Tangisan haru peserta Diklatsar Banser Munjungan |
Setelah selesai baiat dilanjut
dengan saling bersalaman satu sama lain diiringi lantunan sholawat. Pada momen
inilah banyak peserta yang tak dapat menahan air mata haru. Selama empat
hari para kader meninggalkan kewajiban di rumah demi berkhidmah kepada NU sebagai
garda terdepan dalam menjaga NKRI. Di sini para peserta digembleng dan dilatih oleh
para instruktur dengan segala suka dan dukanya. Berbaur dengan peserta lain
dari luar wilayah adalah pengalaman yang sangat berharga.
“Selamat datang para sahabat. Kini,
kalian semua sudah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Banser Satkoryon
Trenggalek. Disinilah perjuangan itu dimulai. Perjuangan untuk terus berhidmat
pada ulama dan kyai. Menjaga dan merawat NU yang selalu menebarkan ajaran Islam
Rahmatan lil Alamin. Serta yang tak kalah penting adalah mengawal, menjaga dan
merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan musuh”. Sambut
Dansatkoryon Banser Trenggalek. (Reporter : Abdul Latif)
Dokumentasi :
Posting Komentar